Jumat, 13 Juni 2014

Makanan dari Kal-Sel yang 'WAJIB' dicoba



Kalau kalian sedang berknjung ke suatu daerah, akan terasa kurang jika belum mencoba makanan khas di daerah tersebut. Begitu juga jika kalian sedang berada di Kalimantan Selatan.Inilah makanan yang 'WAJIB' kalian coba kalau berkunjung ke Kalimantan Selatan.


Soto Banjar

Soto, bagaimanapun juga adalah menu yang paling umum ditemukan di seantero Indonesia Raya, termasuk di Kalimantan Selatan. Soto Banjar namanya.

Namun, berbeda dengan beberapa daerah di Indonesia, Soto Banjar tidak menggunakan nasi, melainkan menggunakan ketupat.

Salah Satu Keunikan Kuliner satu Ini adalah, kebiasaan menikmati Soto Banjar sembari diiringi dengan sate.

Secara umum, Soto Banjar ini ada dua macam, yang sederhananya bisa dibedakan dari tampilan kuahnya. Yakni Soto Banjar yang kuahnya "agak keruh" dan Soto Banjar yang nampak bening ning. Kalau yang keruh itu pakai tambahan susu atau krim.

Ketupat Kandangan

Kuliner satu ini agak unik gan karena bukan asli Banjarmasin, kuliner ini berasal dari kota Kandangan Kalimantan Selatan,tapi di Banjarmasin sendiri terkenal sebagai makanan khas Ketupat kandangan terbuat dari Beras yang dijadikan ketupat dengan cara dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa lalu dikukus. Lauknya sendiri biasanya menggunakan ikan gabus yang dibakar atau telur rebus.Kuahnya terbuat dari santan.

Bingka Barandam

Secara Harfiah arti dari Bingka Barandam adalah Bingka yang direndam, karena dalam penyajiannya direndam dalam air gula. Bingka Barandam adalah salah satu jenis kuliner Kalimantan Selatan, terbuat dari bahan utama tepung dan telur serta dinikmati dengan menggunakan air gula, tentu saja akan terasa manis. Biasanya banyak dijumpai di bulan Ramadhan. Ini adalah jenis makanan penutup/dessert.

Nasi Itik Gambut

Nasi itik gambut dinamakan sesuai salah satu daerah di Banjarmasin,Kuliner ini memakai lauk itik/bebek. Biasanya menggunakan masak habang/bumbu bali. Rasanya gurih apalagi rasa khas dari daging itik itu sendiri.



Apam Barabai

Apam barabai adalah kue basah yang dibuat dari tepung beras, santan, gula merah/putih, dan tape singkong. Makanan ini bentuknya bulat dan tipis, berwarna merah kecoklatan atau putih. Teksturnya sangat lembut, sehingga enak dilidah.

Yang berwarna merah kecoklatan, gula yang digunakan adalah gula merah, sehingga rasanya sangat khas, gurih dan manis, aromanya pun memiliki aroma yang kuat dari gula aren. Yang warna putih pun tak kalah enak, rasanya juga manis, orang yang kurang suka aroma dan rasa gula merah bisa memilih apam yang putih ini.

Iwak Karing Telang (Ikan Asin Telang) Masak Asam

Telang adalah nama ikan asin yang populer di Kalimantan Selatan. Pengolahan yang paling sederhana adalah dengan cara di goreng. Paling pas adalah dicampur dengan sayur bening waktu memakannya, siang hari pula.

Selain itu, yang juga nikmatnya bukan main adalah masak asam telang. Sebagaimana gambar di atas. Cuma yang harus diperhatikan adalah tingkat keasinannya supaya pas. Beberapa orang memiliki teknik berbeda dalam mengolah Masak Asam Telang ini, tapi tetap saja, nikmat. 

Gangan Asam Banjar (Sayur Asam)

Sayur berkuah asam alias gangan asam menjadi menu khas dalam kuliner orang Banjar. Gangan ini biasanya disertai lauk berupa haruan (gabus) atau patin. Di Banjarmasin, sayur asam ini dikenal dengan sebutan gangan asam.

Kuah bersayur dengan warna kuning dan rasa agak asam, sesuai namanya ini, banyak disukai masyarakat Banjar dan warga pendatang. Paduan antara gurih, asam dan segar sangat menggugah selera. Apalagi jika bersantap siang hari, sepiring nasi diguyur dengan gangan asam, begitu sedap rasanya. 

Kelelepon Martapura

Terkenal dengan semboyan Pacah di ilat yang artinya pecah di lidah tanpa perlu digigit Kelelepon adalah salah satu makanan khas Banjar, khususnya di Kota Martapura Kab. Banjar kelelepon sudah menjadi ikon kota berjuluk serambi mekah ini. Ada suatu tempat dimana kita dapat dengan mudah mendapatkan kelelepon, sebut saja “Lampu merah Sekumpul” di sana akan ditemui.

Manday

Sebagiannya menyebutnya dengan nama jaruk mandai. Mandai berasal dari kulit nangka, kulit Tiwadak (cempedak), kulit Tarap, ketiga buah ini membunyai bentuk buah kulit yang sama. Nangka dan tiwadak yang kulitnya biasanya hanya dibuang percuma setelah diambil bijinya untuk dimakan namun bagi urang Banjar kulit-kulit ini diolah kembali dan dijadikan kuliner yang menggiurkan.

Kulit dari buah yang sudah matang dibersihkan kulit dari luarnya, daging kulit berserta daging yang menjuntai pengikat buah diambil, kemudian di taburi dengan garam dan didiamkan beberapa hari sampai garam itu meresap, setelah itu sudah siap untuk di buat bahan masakan. Biasanya kulit ini dapat tetap disimpan selama beberapa bulan dalam cairan garam. 

Namun khusus kulit cempedak yang hanya dapat di dapatkan pada musim-musim tertentu bisa disimpan sampai satu tahun lebih didalam botol cairan garam, karena semakin lama disimpan akan semakin terasa enak ketika dibuat masakah. Selanjutnya adalah buah tarap yang hanya bisa didapatkan pada musimnya saja, buah tarap mentah harus direbus dulu, baru kemudian dibersihkan, sesudah itu baru digarami seperti juga buah nangka dan cempedak. 

Mandai biasanya tidak dijual dipasaran, karena bisa dibuat sendiri dirumah, tapi khusus untuk mandai dari kulit nangka muda ada pembuatan khusus dengan cuka yang hanya bisa ditemukan di pasar-pasar traditional barabai, sayangnya mandai dari kulit nangka muda ini hanya dapat bertahan satu minggu.

Arlikel ambil dari sini, dengan sedikit perubahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar